Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekolah Berpotensi Jadi Klaster Baru, 800 Anak Positif Corona

Sekolah Berpotensi Jadi Klaster Baru, 800 Anak Positif Corona


Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan empat persen kasus terjangkit korona di Indonesia diderita usia 0-14 tahun.

Selasa, 26 Mei 2020 | 12:57 WIB - Kesehatan
Penulis: Ririn. Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Jakarta – Anak-anak di Indonesia yang terjangkit korona mencapai 800 orang. Dari jumlah tersebut, 129 anak meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) dan 14 anak meninggal dengan status positif korona.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah mempertimbangkan rencana pembukaan kembali sekolah di tengah pandemi korona.

“Penularan virus yang mewabah itu terjadi melalui kontak dari orang tua atau pun keluarga terdekat,” ucap Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/5).

Menurut Retno, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan empat persen kasus terjangkit korona di Indonesia diderita usia 0-14 tahun.

“Itu berarti, ada 831 anak pada usia tersebut yng tertular Covid-19 dari akumulasi total kasus per 22 Mei 2020 yang mencapai 20.796 orang,” ujarnya.

Sementara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendata 129 anak meninggal dengan status PDP dan 14 anak meninggal dengan status positif korona. Angka tersebut termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Terlebih terdapat bayi berusia satu bulan tertular orang tuanya.

Retno menyatakan IDAI mencatat saat ini PDP anak di Indonesia mencapai 3.400 kasus. Dari jumlah tersebut, 584 anak dinyatakan positif korona.

“Anak-anak yang tertular Covid-19 tersebut menunjukkan bukti bahwa rumor Covid tida menyerang anak-anak atau ringan pada anak-anak tidaklah benar,” tukasnya.

 Selain itu, ia mngungkapkan Kemendikbud dan Kemenag harus belajar dari negara lain yang kasus koronanya menurun bahkan nol kasus selanjutnya membuka sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan. Sayangnya justru ditemui kasus baru akibat para siswa dan guru terjangkit korona.

“Sekolah malah menjadi klaster baru. Di beberapa negara di Eropa seperti Filandia, Prancis, dan Inggris yang memiliki sistem kesehatan yang baik dan membuka sekolah juga dengan persiapan yang matang dan protokol kesejatan yang ketat, ternyata juga tidak aman dan malah menimbulkan klaster baru di lingkungan sekolah karena beberapa siswa dan guru tertular Covid-19 hanya dalam hitungan minggu,” paparnya.

Untuk itu, KPAI mendorong pemerintah dan Gugus Tugas Covid-19 melibatkan IDAI dan pakar Epidemiologi apabila tetap memaksa membuka sekolah pada tahun ajaran 2020/2021.

Sumber: https://kuasakata.com/read/berita/13704-sekolah-berpotensi-jadi-klaster-baru-800-anak-positif-korona


Posting Komentar untuk "Sekolah Berpotensi Jadi Klaster Baru, 800 Anak Positif Corona"